Clindamycin obat apa?
Clindamycin adalah obat dari jenis antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, terutama untuk infeksi serius akibat bakteri anaerobik. Kondisi seperti penyakit abses saluran cerna akibat bakteri, pneumonia, septikemia, serta infeksi kulit dapat diatasi dengan obat ini. Clindamycin membasmi bakteri dengan menghambat sintesis protein penting pada siklus hidup bakteri sehingga bakteri sulit tumbuh dan mati.
Clindamycin merupakan antibiotik jenis lincosamide yang sering digunakan untuk menggantikan lincomycin karena efek sampingnya yang lebih aman. Obat ini bersifat bakteriostatik sekaligus juga bakterisidal, tergantung konsentrasi penggunaan obat, jenis bakteri yang menginfeksi, serta pada bagian tubuh mana obat ini digunakan.
Ringkasan Obat Clindamycin
Jenis obat | Antibiotik |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Mengobati infeksi serius akibat bakteri anaerobik |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori B (boleh dengan syarat) |
Sediaan | Kapsul: 150 mg, 300 mg; Gel: 1%; Larutan: 1,2 % |
Merek | Clindacor, Clindacor Gel, Clindamycin, Clinika Gel, Dacin, Ficodan, Prolic, Clinmas, Clinex, Medi-Klin, Biodasin, Clinidac, Dacin, Dalacin C, Lando, Lindacyn, Mirolin, Opiclam, Probiotin, Prolic |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Clindamycin
Fungsi Clindamycin pada tubuh yaitu sebagai antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri, terutama jenis bakteri anaerob yang rentan terhadap pemberian Clindamycin seperti Bacteroides spp, Peptostreptococcus, Anaerobic streptococci, Clostridium spp, Microaerophilic streptococci. Karena itu, Clindamycin dapat digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh berbagai macam bakteri seperti infeksi pelvis intra abdomen, osteomalsia, luka diabetes, peneumonia dan infeksi gigi.
Clindamycin bekerja membasmi bakteri dengan dapat berikatan secara reversibel dengan ribosom subunit 50S bakteri. Akibatnya terjadi blokade terhadap transpeptidase dan reaksi translokasi yang menyebabkan bakteri terhambat pertumbuhannya dan lambat laun mati. Obat ini dapat bersifat bakterisidal maupun bakteriostatik, namun sangat tergantung dari dosis yang digunakan, jenis bakteri yang menginfeksi serta pada bagian tubuh apa obat ini digunakan.
Indikasi dan Kegunaan Clindamycin
Clindamycin digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri terutama jenis bakteri anaerobik seperti pada beberapa kondisi berikut ini:
- Infeksi pada tulang dan persendian, seperti osteomalsia yang disebabkan oleh bakteri S. aureus.
- Infeksi ginekologis seperti endometriosis, infeksi pasca operasi area jalur lahir, serta selulitis pelvis.
- Infeksi intra abdomen seperti peritonitis dan abses intra abdomen yang disebabkan oleh bakteri.
- Infeksi pada saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, empiema, abses paru yang disebabkan oleh bakteri.
- Infeksi bakteri yang menyebar di darah seperti septikemia.
- Infeksi kulit dan mukosa, termasuk jerawat yang disebabkan oleh bakteri.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap clindamycin atau lincomycin tidak boleh menggunakan obat ini.
Dosis Clindamycin dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Clindamycin untuk mengatasi infeksi parah akibat bakteri anaerob
- Dosis dewasa: 150 mg – 300 mg setiap 6 jam sekali atau 4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 450 mg untuk infeksi parah. Maksimal penggunaan per hari 1,8 gram.
- Dosis anak-anak: 3 – 6 mg/kg berat badan, 3 – 4 kali sehari.
Dosis Clindamycin untuk mengatasi jerawat
- Dosis dewasa: dalam sediaan gel 1%, aplikasikan merata pada area kulit berjerawat dua kali sehari.
Aturan pakai:
- Dalam sediaan kapsul, obat ini dapat dikonsumsi setelah atau sebelum makan dan harus ditelan utuh, jangan mengunyah atau membuka kapsulnya.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Clindamycin pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Clindamycin
Clindamycin ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Clindamycin meliputi:
- Mual dan muntah.
- Nyeri atau kram perut.
- Gangguan pencecap.
- Esofagitis.
- Ruam.
- Urtikaria.
- Iritasi lokal dan kulit kering.
- Dermatitis kontak.
- Efek yang berpotensi fatal berupa diare yang dipicu Clostridium difficile.
Efek Overdosis Clindamycin
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Clindamycin dapat berupa diare parah, diare berdarah, kolitis pseudomembran, serta hepatotoksisitas. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap clindamycin atau lincomycin.
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan saluran cerna terutama kolitis.
- Tidak dianjurkan diberikan sebagai terapi terhadap infeksi pada susunan saraf pusat.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal dan hati serta ibu hamil dan menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Clindamycin untuk ibu hamil?
Clindamycin digolongkan sebagai obat kategori B untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penggunaan pada ibu hamil diperbolehkan asalkan sesuai dosis anjuran dan dalam pengawasan dokter.
Bolehkah Clindamycin untuk ibu menyusui?
Clindamycin diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Efeknya dapat berupa gangguan pencernaan pada bayi seperti diare, ruam popok, hingga darah pada feses. Oleh karena itu penggunaan obat ini pada ibu menyusui tidak dianjurkan dan sebaiknya diberikan alternatif antibiotik lainnya.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Clindamycin bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Clindamycin dengan obat-obat berikut:
- Atracurium, meningkatkan efek penghambatan neuromuskular dari atracurium.
- Obat parasimpatomimetik, dapat mengurangi efektivitas jenis obat parasimpatomimetik.
- Makrolida, ketolida, linezolid, chloramphenicol, dapat menghambat kerja obat ini.
- Warfarin, meningkatkan efek koagulasi warfarin.